Langsung ke konten utama

Siksa Kubur Karena Kencing, Hadis Tentang Wajibnya Bersuci Setelah Buang Air Kecil

Kadang kita mendengar ucapan orang yang meletakan prioritas pada hal yang lebih hakiki semisal, “Biarlah terlihat kotor namun hatinya bersih.” Jelas, merupakan sebuah kebaikan ketika kita menjaga hati senantiasa bersih. Namun, jangan juga sepelekan kebersihan lahir ya, Bro and Sis!

Dalam Hadis Riwayat Ibnu Abbas ra, diriwayatkan:
Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering. (Shahih Muslim No.439)

Sungguh sangat memilukan, Bukan? Memang, tak diriwayatkan bagaimana ibadah ahli kubur yang disebut dalam hadis tersebut. Tapi, bukankah merupakan sebuah kerugian yang besar ketika kita rajin beribadah namun harus mengalami siksa kubur hanya gara-gara masalah buang hajat kecil?

Bro and Sis, banyak dari kita, khususnya kaum pria, sering menyepelekan perkara buang air kecil. Saat kebelet atau sedang di perjalanan yang kita agak sulit menemukan tempat untuk buang air kecil, pria bisa saja kencing dimana saja dengan menghindar dari pandangan orang lain.

Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahkan Rasulullah melarang buang air atau kencing sambil berdiri. Sayang, hadisnya lemah. Namun demikian, kencing sambil berdiri memang riskan menyisakan sisa kecing karena posisinya tak lebih rileks daripada berjongkok. Selain itu, dengan berdiri, percikan air kecing bisa lebih jauh dan beresiko terkena badan atau pakaian kita.

Dalam hal buang air kecil, yang paling harus diperhatikan bagaimana kita membersihkan sisa kencing, dan apakah ada bagian badan atau pakaian kita yang terkena cipratan air kencing atau tidak. Dua hal tersebut harus diperhatikan betul, Bro and Sis! Karena jika masih menyisakan najis (sisa air kencing), solat kita tak sah karenanya.

Merenungi apa yang disabdakan Rasulullah saw pada hadis yang di riwayatkan Ibnu Abbas ra di atas, janganlah kita menyepelekan hal kecil yang tanpa sadar ternyata memiliki akibat besar untuk hal lainnya. coba bayangkan Bro and Sis, masa kita mau celaka dan terkena siska kubur hanya karena masalah tak sempurna dalam bersuci?

Oleh karena itu, mari kita evaluasi kebiasaan kita dan membiasakan diri bersuci dengan sempurna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ternyata, Inilah Sifat yang Bisa Memuliakan dan Menghinakan Manusia

Manusia, Mahluk Berakal yang Harus Mencari Posisinya dalam Tatanan Sosial Diakui atau tidak, sebagai makhluk yang hidup dalam tatanan kehidupan yang teratur, manusia memiliki batasan-batasan dalam segala tindak tanduknya. Karenanya, pengendalian diri dari perilaku yang bisa merusak tatanan sosial di lingkungan sekitar mutlak diperlukan guna menghindari konsekuensi negatif bagi diri maupun lingkungan akibat perilaku merusak tersebut. Sejatinya, seorang manusia memang sudah memiliki filter untuk memilah mana yang baik dan buruk untuk dilakukan sebagaimana Freud yang berteori bahwa Ego yang melakukan tindakan dari dorongan dasar Id bisa dikendalikan oleh superego yang bertugas menentukan tindakan ego tadi dengan pertimbangan baik dan buruknya. Dilansir dari belajarpsikologi.com (07/09/17) Namun demikian, kadang manusia tetaplah kalah dan berbuat di luar ketentuan dikarenakan adanya tuntutan kebutuhan maupun syahwat yang terus mendesak. Contoh sederhananya, hukum positif mau

Kaji Ulang Kartika Putri Berhijab dan Rina Nose Lepas Hijab

tribunnews.com Bukan hal yang aneh ketika seorang manusia berganti pilihan sikap. Sikap yang didasari kecenderungan hati memang sangat mungkin berubah sesuai penguatan diri kita sendiri terhadap nilai-nilai yang kita pegang. Karenanya, sungguh tepat jika kita senantiasa memohon kepada Yang Maha Membolak-balikan Hati untuk diberikan karunia berupa keteguhan hati terhadap petunjuk dan ketaatan. Ya muqallibal khulub tsabit khalbi ala dinika watho'atik. Dua dari sekian contoh mudahnya hati manusia berbolak-balik tergambar dari keputusan Rina Nose dan Kartika Putri. Serupa tapi bertolak belakang dua perempuan yang berprofesi sebagai artis ini mantap mengambil keputusan besar dalam hidupnya masing-masing. Yang satu memutuskan membuka hijab yang sempat beberapa bulan menutup kepalanya, yang lainnya malah berazam untuk mulai berhijab. Terlepas niat yang hanya mereka berdua yang tahu pasti, tugas kita tak sisa selain mendo'akan kebaikan atas setiap keputusan yang mereka am

Hukum dan Ketentuan Qurban

Assalamu’alaikum Bro and Sis.. Kurang dari seminggu lagi kita akan bertemu dengan Hari Raya Idul Adha yang juga dikenal dengan Hari Raya Qurban. Sudah siap dengan hewan qurbannya masing-masing? Biar ibadah qurbannya lebih mantap, yuk kita baca lagi beberapa dall menyangkut ketentuan qurban yang tercantum dalam hadist Nabiullah Muhammad Saw. Perintah Qurban “Sesungguhnya Kami telah memberikan karunia sangat banyak kepadamu, maka sholatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah qurban.” QS. Al Kautsar 1-2 Dalam ayat tersebut jelaslah Allah SWT memerintahkan kita untuk berkurban. Namun, sebagaimana perintah sholat dalam ayat tersebut, sifat perintah berkurban bersifat umum / tidak spesifik. Adapun penguatan bahwa hukum berqurban adalah sunah, dapat dilihat dalam hadis, Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: “ Saya menyaksikan bersama Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Shalat Idul Adha di lapangan, kemudian tatkala menyelesaikan khutbahnya beliau turun dari mimbarnya, dan beliau diber