Langsung ke konten utama

Titip Rindu Buat Ayah

Tak usah ditanya seberapa besar sayang seorang ayah terhadap anaknya. Sungguh pun sering tak seeksplisit seorang ibu, nurani seorang ayah tak jarang harus berjuang menutup sebagian kasihnya terungkap demi naluri kelaki-lakian yang tak elok untuk terlalu mengumbar perasaan.

Untuk seorang anak laki-laki, tak perlu mencari pembuktian atas itu. Jika Tuhan berkehendak siklus kasih sayang ayah anak akan terulang dan terbukti pada waktunya.

Seberapa besar sayang kita terhadap anak kita? Besar, begitu besar, bahkan tak terhingga.

Demi anak, banyak ingin yang kita tahan demi mendahulukan inginnya. Banyak harap yang kita abaikan demi penuhi harapnya, banyak bahagia yang kita lewatkan demi menghadirkan bahagianya.

Tidakkah itu membuat kita sadar, begitulah ayah kita.

Butuh perjuangan berat bagi ayah kita untuk menahan mewujudkan keinginannya demi mendahulukan ingin kita, mengabaikan harap pribadinya demi memenuhi harap kita, dan banyak bahagianya terlewati hanya demi menghadirkan bahagia kita.

Tapi itu hal wajar.. wujud alami dari kasih seorang ayah terhadap anak. Alibi kita bisa saja bicara demikian.

Meski betul begitu, sayangnya, kita tak pernah mencoba mengerti apakah kini, di sisa lelahnya menyayangi kita, ada kerinduan ayah kita untuk mengecap kehangatan bersama kita.

Mencurahkan kasih sayang terhadap anak kita terlalu membuat kita sibuk dan kian menjauhkan perhatian kita terhadap orang yang justru tak pernah rehat mencurahkan kasih sayangnya kepada kita.
Dialah ayah yang darinya kita belajar menyayangi anak kita.

Sepertinya, kita hampir tak pernah sempat mengingat bahwa posisinya sekarang akan menjadi posisi kita esok hari.

Tidak mungkinkah terjadi jika nanti kita hanya bisa terduduk sendiri di teras rumah menuggu sapa dan senyum anak kita yang jauh di sana?

Maafkan anakmu Ayah.. semoga kita tak lagi hanya bisa 'Titip Rindu Buat Ayah' sebelum menutup segalanya dengan mengucap 'Selamat Jalan Kekasih'.

*****

"Berpisah denganmu tlah membuatku smakin mengerti,
betapa indah saat bersama yang masih selalu ku kenang..
Selamat jalan kekasih, kau lah cinta dalam hidupku.
Aku kehilanganmu untuk selama-lamanya.."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ternyata, Inilah Sifat yang Bisa Memuliakan dan Menghinakan Manusia

Manusia, Mahluk Berakal yang Harus Mencari Posisinya dalam Tatanan Sosial Diakui atau tidak, sebagai makhluk yang hidup dalam tatanan kehidupan yang teratur, manusia memiliki batasan-batasan dalam segala tindak tanduknya. Karenanya, pengendalian diri dari perilaku yang bisa merusak tatanan sosial di lingkungan sekitar mutlak diperlukan guna menghindari konsekuensi negatif bagi diri maupun lingkungan akibat perilaku merusak tersebut. Sejatinya, seorang manusia memang sudah memiliki filter untuk memilah mana yang baik dan buruk untuk dilakukan sebagaimana Freud yang berteori bahwa Ego yang melakukan tindakan dari dorongan dasar Id bisa dikendalikan oleh superego yang bertugas menentukan tindakan ego tadi dengan pertimbangan baik dan buruknya. Dilansir dari belajarpsikologi.com (07/09/17) Namun demikian, kadang manusia tetaplah kalah dan berbuat di luar ketentuan dikarenakan adanya tuntutan kebutuhan maupun syahwat yang terus mendesak. Contoh sederhananya, hukum positif mau

Kaji Ulang Kartika Putri Berhijab dan Rina Nose Lepas Hijab

tribunnews.com Bukan hal yang aneh ketika seorang manusia berganti pilihan sikap. Sikap yang didasari kecenderungan hati memang sangat mungkin berubah sesuai penguatan diri kita sendiri terhadap nilai-nilai yang kita pegang. Karenanya, sungguh tepat jika kita senantiasa memohon kepada Yang Maha Membolak-balikan Hati untuk diberikan karunia berupa keteguhan hati terhadap petunjuk dan ketaatan. Ya muqallibal khulub tsabit khalbi ala dinika watho'atik. Dua dari sekian contoh mudahnya hati manusia berbolak-balik tergambar dari keputusan Rina Nose dan Kartika Putri. Serupa tapi bertolak belakang dua perempuan yang berprofesi sebagai artis ini mantap mengambil keputusan besar dalam hidupnya masing-masing. Yang satu memutuskan membuka hijab yang sempat beberapa bulan menutup kepalanya, yang lainnya malah berazam untuk mulai berhijab. Terlepas niat yang hanya mereka berdua yang tahu pasti, tugas kita tak sisa selain mendo'akan kebaikan atas setiap keputusan yang mereka am

Hukum dan Ketentuan Qurban

Assalamu’alaikum Bro and Sis.. Kurang dari seminggu lagi kita akan bertemu dengan Hari Raya Idul Adha yang juga dikenal dengan Hari Raya Qurban. Sudah siap dengan hewan qurbannya masing-masing? Biar ibadah qurbannya lebih mantap, yuk kita baca lagi beberapa dall menyangkut ketentuan qurban yang tercantum dalam hadist Nabiullah Muhammad Saw. Perintah Qurban “Sesungguhnya Kami telah memberikan karunia sangat banyak kepadamu, maka sholatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah qurban.” QS. Al Kautsar 1-2 Dalam ayat tersebut jelaslah Allah SWT memerintahkan kita untuk berkurban. Namun, sebagaimana perintah sholat dalam ayat tersebut, sifat perintah berkurban bersifat umum / tidak spesifik. Adapun penguatan bahwa hukum berqurban adalah sunah, dapat dilihat dalam hadis, Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: “ Saya menyaksikan bersama Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Shalat Idul Adha di lapangan, kemudian tatkala menyelesaikan khutbahnya beliau turun dari mimbarnya, dan beliau diber