Bro and Sis,
lanjut dari artikel sebelumnya yang membahas tentang niat, ada sebuah dimensi
penting yang terkandung dalam niat. Hal tersebut tak lain adalah ikhlas. Keutamaan
ikhlas terlihat dalam lurusnya niat, dimana jika kita tidak mendasari niat
amalan atas dasar mencari Ridha Allah SWT (niat mendapatkan dunia), dengan
kesungguhan, niat tersebut akan menemuai ujung berupa hasil yang diharapkan
sebagaimana yang kita niatkan dari awal.
Sayangnya, hanya
itu Bro and Sis, sebatas itu, dan tak terjamin ada keberkahan di dalamnya.
Lebih jelasnya,
mari kita kutip kembali hadis tentang niat tersebut.
“Sesungguhnya
amal-amal perbuatan tergantung niatnya, dan bagi tiap orang apa yang
diniatinya. Barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya
kepada Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya untuk meraih kesenangan dunia
atau menikahi wanita, maka hijrahnya adalah kepada apa yang ia hijrahi.” (HR.
Bukhari)
Bro and Sis, merujuk
pada hadist niat tersebut, jelaslah bahwa ketika niat itu merupakan ruhnya amal
maka bobot dari sebuah amal tak lain adalah ikhlas. Atau bahkan niat bisa jadi
merupakan ikhlas itu sendiri.
Dalam hadist lain
tentang ikhlas disebutkan,
Barang siapa
memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci
karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu
Dawud)
Masyaallah! Bro
and Sis, ikhlas adalah jaminan kesempurnaan iman. Keimanan seseorang belumlah
sempurna ketika dia masih mengaitkan pekerjaannya terhadap hal-hal lain di luar
yang dia imani. Jelas ini sangat logis! Ketika seseorang mengaku beriman
haruslah dia yakin, menyelaraskan amalan, dengan apa yang diimaninya.
Bagaimana jika
tidak? Kembali, jika Allah berkehendak dia akan diberikan apa yang
dicita-citakannya. Tapi, hanya apa yang dicita-citakannya. Bukan Ridha Allah!
Sedangkan jika niat hanya karena Allah, mengharap Ridha Allah, maka kala Dia
meridhai, tak ada tabir yang menghalangi Allah memenuhi segala kebutuhan
Hamba-Nya. Wallahualam..
Baiklah, Bro and
Sis.. semoga kita bisa menjaga keikhlasan dalam beramal sehingga segala amalan
kita dapat memiliki nilai di hadapan Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar