Abu Hurairah r.a.
berkata, "Ketika Rasulullah saw. di suatu majelis sedang berbicara dengan
suatu kaum, datanglah seorang kampung dan berkata, 'Kapankah kiamat itu?'
Rasulullah terus berbicara, lalu sebagian kaum berkata, 'Beliau mendengar apa
yang dikatakan olehnya, namun beliau benci apa yang dikatakannya itu.' Dan
sebagian dari mereka berkata, 'Beliau tidak mendengarnya.' Sehingga, ketika
beliau selesai berbicara, maka beliau bersabda, 'Di manakah gerangan orang yang
bertanya tentang kiamat?' Ia berkata, 'Inilah saya, wahai Rasulullah.' Beliau
bersabda, 'Apabila amanat itu telah disia-siakan, maka nantikanlah kiamat.' Ia
berkata, 'Bagaimana menyia-nyiakannya?' Beliau bersabda, 'Apabila perkara
(urusan) diserahkan kepada selain ahlinya, maka nantikanlah kiamat." (HR
Bukhari)
Secara gamblang, hadis di
atas bisa jadi sangat mudah dipahami dan sama sekali tidak memunculkan penyangkalan
dalam benak kita akan kebenaran maksud yang terkandung di dalamnya. bahkan
frasa terakhir tentang kehancuran yang terjadi jika sebuah urusan diserahkan
kepada yang bukan ahlinya sudah menjadi kalimat yang lumrah keluar kala kita
menyaksikan sebuah kegagalan.
Setuju, Bro and Sis?
Namun, lebih dari itu,
hadis di atas bagi saya sungguh telah menghadirkan kekaguman terhadap Nabiullah
Muhammad SAW. Bagaimana tidak, melalui hadis ini, beliau sudah menekankan
pentingnya sebuah spesifikasi dalam menangani sebuah bidang yang khusus. Itu yang
pertama.
Kedua, dalam hadis di
atas, terlihat bagaimana Nabi mengajarkan adab saat menghadapi situasi yang
kurang diharapkan. Beliau menahan diri untuk hal yang tidak disukainya (disela
untuk ditanya hal yang di luar konteks). Bro and Sis, kalau saya pribadi ada di
situasi demikian, sudah pasti orang tersebut kena bentak. Dan memang itu pernah
terjadi. Astagfirullah.. semoga tidak akan terulang lagi.
Selain itu, dari hadis di
atas, kita bisa lihat bagaimana beliau fokus untuk menyelesaikan urusan satu
persatu sebagaimana seharusnya. Beliau tidak langsung menjawab dan membuat pembicaraannya
yang pertama terputus. Tetapi, di sini beliau memilih menyelesaikan terlebih
dahulu dan membagi urusan menurut skala prioritasnya.
Komentar
Posting Komentar