Malu. Pasti kita sudah
paham betul apa itu malu. Ya, Bro and Sis biasa tutup muka atau pergi
menghindar ketika malu, kan? Intinya, malu adalah perasaan tak nyaman ketika
kita berbuat salah atau tidak sesuai dengan dengan norma atau kepatutan yang
berlaku.
Ternyata, soal malu bukan
main-main dalam islam. Malu sangat krusial sebagai salah satu tanda adanya iman
di hati seseorang. Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, disebutkan
bahwa:
Rasulullah saw bersabda: “Iman
itu ada tujuh puluh cabang lebih. Dan malu adalah salah satu cabang iman.
(Shahih Muslim No.50)
Hal ini tidak berlebihan
loh, Bro and Sis. Normalnya, malu itu muncul untuk hal-hal keliru yang kita
lakukan. Ketahuan mau nyontek, misalnya. Orang sehat pasti malu karena nyontek
itu salah dan dilarang agama karena merupakan bentuk lain dari mencuri dan merupakan sikap tidak jujur.
So, dengan merasa malu
tadi, berarti hatinya masih mengakui bahwa perbuatannya salah di mata Allah SWT.
Dan artinya, masih ada iman di hati orang tersebut.
Bingungnya, ketika hati
tersebut sudah rusak fungsinya. Refleks malunya tak jalan dan tak bisa
membedakan mana yang seharusnya malu dan tidak. Misal, Bro and Sis ketemu
sepasang teman yang sedang berduaan di bawah pohon rindang. Temannya malah
asyik aja dan Malah Mas Bro or Mbak Sis yang malu. “Eh, maaf.. aku ganggu, ya?”
sambil pergi ninggalin mereka berdua.
Maaf aja, ya.. Tapi,
harusnya teman yang berduaanlah yang mau dan Mas Bro or Mbak Sis yang
mengingatkan mereka. Jangan takut, Bro and Sis! Ingatkan saja mereka untuk malu
terhadap perbuatan mereka karena itu adalah keharusan. Hal ini senada dengan
hadis riwayat Ibnu Umar ra yang menyebutkan bahwa:
Nabi saw. mendengar
seseorang menasehati saudaranya dalam hal malu, lalu Nabi saw. bersabda: “Malu
adalah bagian dari iman.” (Shahih Muslim No.52)
Bro and Sis, hal menyimpang
dari keharusan tak akan berujung baik sedangkan malu demi menyadari hal menyimpang
tadi, inshaallah kebaikanlah muaranya. Dalam hadis riwayat Imran bin Husaini
Ra, Beliau berkata:
Nabi saw pernah bersabda:
“Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan” (Shahih Muslim No.53)
Wallahualam..
So, jangan berhenti untuk
saling mengingatkan, Ya!
Komentar
Posting Komentar