Ilustrasi Neraka. Sumber: thechrystianmyth.com |
Bagi orang yang beriman, keyakinan akan datangnya hari pembalasan adalah sebuah keniscayaan sebagai syarat keimanan yang mesti dipenuhi. Adapun akhir perjalan di hari pembalasan tersebut tak lain adalah dimasukannya manusia ke surga sebagai buah dari ketaatannya dan neraka sebagai konsekuensi dari pembangkangan terhadap Allah SWT.
Berbicara soal neraka sebagai tempat akhir dihukumnya manusia atas segala dosa, tentu dipenuhi oleh konsep mengerikan dan menakutkan. Karenanya, sudah pasti tak seorang beriman pun yang mampu membayangkan bagaimana keadaan mereka jika harus dimasukan ke dalam neraka sebagai tempat kembalinya kelak.
Dalam sebuah hadis disebutkan, untuk hukuman paling ringannya saja adalah menggunakan alas kaki dari bara api yang mampu membuat ubun-ubun mendidih. Naudzubillah!
_Azab yang paling ringan di neraka pada hari kiamat ialah dua butir bara api di kedua telapak kakinya yang dapat merebus otak_. (HR. Tirmidzi)
Karenanya, semoga kita semua diselamatkan dari dasyatnya azab neraka! Sebagaimana seruan Allah SWT dalam Qur’an Surat At Tahrim ayat 6 yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya aalah manusia dan batu; penjaganya malaikan-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Sebagaimana sering disampaikan, neraka memiliki tingkatannya masing-masing. Tiap tingkatannya diurut dari yang paling atas sampai yang paling bawah, dimana yang lebih bawah memiliki tingkatan siksa lebih berat dari yang di atasnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa neraka yang paling bawah adalah neraka yang paling dasyat siksaannya dan yang paling mengerikan dari semua neraka yang berada di atasnya.
Lalu, bagaimana bisa kita membiarkan diri kita masuk ke dalam tempat yang begitu dasyat siksaannya sementara dalam hadis yang dikutip di atas, siksa paling ringan di neraka saja sudah begitu beratnya.
Maka dari itu, marilah kita kenali tentang hal atau perbuatan yang dapat menempatkan manusia pada dasar neraka sebagai peringatan bagi kita untuk berusaha menghindarinya.
Sebelum membahas penyebab yang bisa memasukan manusia ke dalam neraka terbawah, kita harus tahu terlebih dahulu siapa golongan manusia yang merupakan calon penghuni neraka terbawah tersebut. Mengenai hal itu, Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat An Nisaa ayat 145 yang artinya,
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-sekali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An Nisaa: 145)
Dari penjelasan Al Qur’an di atas, jelaslah bahwa calon penghuni neraka paling bawah adalah golongan orang munafik. Umumnya, kita pahami bahwa orang munafik adalah orang yang bermuka dua. Lahirnya tampak beriman sedangkan hatinya tetap mengingkari dengan bersikap tanpa mencerminkan keimananya. Bahkan di belakang, dia siap mengolok-olok keimananya demi mengambil hati para musuh Allah SWT.
Karena begitu bahayanya orang munafik bagi kaum mu’minin, pun sangat beratnya konsekuensi sifat tersebut jika sampai ada pada diri kita, agar lebih jelas, berikut ini adalah ciri-ciri dari orang munafik menurut penjelasan Nabiullah Muhammad saw dalam hadisnya:
1. Berbohong
Berbohong adalah sifat tercela apapun alasannya. Bisa jadi oarang berbohong karena takut, menghindari kerugian, atau ingin mendapat sebuah keuntungan. Adapun berbohongnya orang munafik tak lain untuk menutupi isi hati dia yang sebenarnya. Dia berbohong untuk mendapatkan kepercayaan orang yang akan dikhianatinya.
2. Tidak Menepati Janji
Poin yang ke dua ini tak lain merupakan sebab ketidaksesuaian apa yang orang munafik perlihatkan dengan apa yang orang munafik tekadkan. Meraka tak pernah benar-benar berjanji dengan tulus karena sebenarnya hatinya mengingkari.
3. Berkhianat Jika diberi Kepercayaan
Ciri yang terakhir ini adalah tipikal yang menggambarkan betapa menyebalkan dan membahayakannya orang munafik bagi orang-orang yang beriman. Saat dia berbohong bisa jadi dia masih bisa berargumen. Kala ingkar janji mungkin kita masih dapat memaklumi karena keterbatasnya kuasa seorang manusia. Namun, jika sudah berkhianat, jelaslah sudah seorang munafik berada di pihak mana dan potensi kerugian semakin besar karena sebelumnya, berdasar apa yang diperlihatkannya, kita menganggap meraka berada di barisan yang sama.
Diriwayatkan dari Abu Harairah ra, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Ada tiga tanda orang munafik; apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila dipercaya ia berkhianat. (Shahih Muslim No.89)
Akhir kata, semoga Allah SWT menyelamatkan kita dari sifat-sifat orang munafik yang menyebabkan masuknya manusia ke dalam neraka yang paling bawah. Wallahualam.
Komentar
Posting Komentar